alkohol teknis

SOP Ipal Industri

Setelah desain yang benar ditentukan selanjutnya perusahaan diwajibkan untuk membuat SOP terhadap sistem Ipal yang dimiliki.

Standrat Operating procedure atau SOP ipal ini berfungsi sebagai tindak lanjut mengenai cara pemeliharaan dan pelaksanaan sistem instalasi yang telah dibangun.

Berikut beberapa langkah Standart Operating Procedure IPAL secara umum yang biasa diterapkan di perusahaan.

Waktu yang dibutuhkan: 2 menit.

SOP IPAL Industri

  1. Safety Procedure WWTP Sebelum melangkah untuk mengoperasikan IPAl operator harus memperhatikan Safety prosedur atau petunjuk keselamatan kerja yang harus dibuat oleh EHS departement.
  2. Pengoperasian peralatan Setiap peralatan Instalasi Ipal industri harus dilengkapi dengan petunjuk pengoperasian SOP baik untuk pompa, blower, valve, sambungan perpipaan dan lain lain agar kesalahan pengoperasian oleh operator dapat di minimalisir.
  3. Perawatan Mesin berkala Selain pengoperasian Petunjuk perawatan berkala harus dipersiapkan yaitu dengan memasang kartu perawatan berkala sehingga kinerja setiap equipment dapat dikontrol setiap hari. dengan demikian Kerusakan peralatan juga dapat dicegah.
  4. Laporan Harian Proses pengolahan IPAL Industri Laporan harian ini biasanya disebut dengan daily Report. Isinya adalah Daftar isian yang menunjukkan berapa kapasitas limbah yang diolah, berapa Nilai COD dan BOD inlet hingga Effluent, Berapa nilai pH dalam proses pengolahan, Berapa MLSS , SV 30 dan Jumlah pemakaian bahan kimia yang dipergunakan. dengan adanya daily report ini dapat diambil rata rata kebutuhan serta ukuran parameter setiap tahunnya.

PT. Pash Mitra Mandiri sebagai distributor bahan kimia mendukung penuh IPAL industri sebagai pengolahan air limbah sisa hasil produksi. Dalam penyediaan bahan kimia pendukung IPAL dan supplier bahan kimia terkemuka, kami jual bahan kimia berupa PAC dan sebagainya.

Ipal Industri Makanan

Dalam industri makanan hampir keseluruhan pengotornya merupakan organik.

Hal ini dapat dilihat dari jenis makanan tersebut untuk manusia.

PT. Pash Mitra Mandiri sebagai distributor bahan kimia mendukung penuh IPAL industri sebagai pengolahan air limbah sisa hasil produksi. Dalam penyediaan bahan kimia pendukung IPAL dan supplier bahan kimia terkemuka, kami jual bahan kimia berupa PAC dan sebagainya.

Namun ada beberapa industri makanan yang menggunakan bahan pewarna yang kadang sulit di uraikan oleh bakteri dalam proses pengolahan.

Untuk pabrik makanan yang murni menggunakan unsur organik dapat diolah dengan menggunakan proses Biologi lumpur aktif atau activated Sludge.

Yaitu Sistem pengolahan limbah cair dengan menggunakan bakteri yang hidup dengan adanya udara.

Sedangkan untuk makaanna yang mengandung pewarna dapat dikombinasikan dengan sistem Kimia Fisika agar organik tidak ter urai dapat dipecah secara kimia.

Khusus Untuk pabrik makanan dengan kandungan COD dan BOD tinggi sistem Pengolahan nya dengan menggunakan campuran Biologi An aerobic kemudiuan dilanjutkan dengan WWTP proses biologi aerobic.

Nitric Acid 68% (Belgia)

Mengelola Keselamatan & Keamanan Bahan Kimia Dengan Menerapkan GHS

Pendahuluan

Mengingat berbagai manfaat tersebut di atas, perlukah kita mencemaskan bahan kimia? Bahan kimia yang kita gunakan untuk menunjang aktifitas baik dirumah, di laboratorium maupun di industri selain memiliki sifat yang menguntungkan, juga mempunyai sifat yang merugikan, misalnya ada yang mudah meledak, yang mudah terbakar, pengoksid, beracun, penyebab iritasi dan rasa sakit, radioaktif atau korosif. Penggunaan bahan kimia yang ceroboh dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan, bahkan beberapa industri pengolah bahan kimia berpotensi menimbulkan kecelakaan besar atau bencana industri (major hazard accident). Kejadian seperti ini selain menyebabkan kerugian ekonomi, juga pemberitaan di media atas kejadian tersebut dapat menurunkan citra pemilik bahan kimia serta berkurangnya kepercayaan masyarakat setempat serta timbulnya tuduhan akan ketidaktaatan manajemen pada peraturan yang berlaku. Penanganan bahan kimia berbahaya dengan menekan resiko sekecil-kecilnya disebut keselamatan kimia (chemical safety).

Mengapa pula kita perlu peduli dengan keamanan bahan kimia? Dari ribuan bahan kimia yang ada, terdapat bahan kimia untuk yang  bermanfaat bagi tujuan damai sekaligus dapat digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan obat-obat terlarang (narkoba), bahan peledak, precursor senjata pemusnah masal atau secara langsung digunakan sebagai senjata kimia. Kelompok bahan kimia yang berpotensi untuk mencelakakan bahkan menghilangkan nyawa orang lain (teror), serta untuk produksi narkoba yang merugikan masa depan bangsa harus dijaga dan dikelola secara lebih serius, mulai dari pemahaman sifat-sifatnya, tujuan penggunaannya serta pengawasan mulai dari pengadaan, pengangkutan/distribusi, pengemasan, penyimpanan, penggunaan dan pemusnahannya (from cradle to grave). Strategi pengamanan bahan kimia demikian disebut keamanan kimia (chemical security).

Upaya lain yang dapat dilakukan dalam mengatur dan mengelola bahan kimia secara baik dan benar, yaitu dengan menerapkan “Sistem Harmonisasi Klasifikasi Bahan Kimia dan Pelabelan“ yang lazim disebut dengan GHS (Globally Harmonized System of Classifation and Labelling of Chemicals). Instrumen ini telah berlaku secara internasional dan Pemerintah Republik Indonesia saat ini sedang menyiapkan Undang-Undang Bahan Kimia dan telah menerbitkan beberapa Pengaturan Bahan Kimia yang diarahkan kepada penerapan GHS.

Tujuan

  • Meningkatkan kewaspadaan kita semua, khususnya  pihak yang terkait secara langsung dengan bahan kimia akan potensi yang dimiliki bahan ini, sehingga kita dapat mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya dan terhindar dari dampak buruk yang dapat ditimbulkannya.
  • Mengetahui penanganan dan penyimpanan bahan kimia khususnya yang berbahaya secara baik.
  • Mengamankan bahan kimia yang berfungsi ganda dari kelompok yang berniat  jahat untuk menggunakannya dengan tujuan merugikan manusia seperti teror atau produksi narkoba.
  • Pelaku industri kimia dapat memahami serta  menerapkan peraturan terkait GHS pada umumnya dan khususnya bermanfaat dalam mengelola bahan kimia secara baik dan benar.
  • Mengetahui pengelolaan keadaan darurat yang diakibatkan oleh bahan kimia.

Materi

  • Keselamatan manusia dari petaka yang dapat ditimbulkan bahan kimia (chemical safety) serta keamanan bahan kimia dari manusia yang bermaksud untuk menyalahgunakannya (chemical security) di Laboratorium dan Industri kimia sehingga mengancam kesehatan dan keselamatan manusia serta lingkungan.
  • Sistem pengamanan bahan kimia agar tidak disalahgunakan menjadi bahan baku atau penolong dalam produksi minuman keras, narkoba dan bahan peledak.
  • Pemahaman 5 W yaitu What, Why, When, Who dan Where tentang GHS.
  • Cara klasifikasi bahan kimia tunggal dan campuran, pembuatan label dan Lembar Data Keamanan atau Safety Data Sheet (LDK/SDS) berikut prakteknya.
  • Pengenalan pada Asesmen Risiko (Risk Assessment).
  • Undang-undang dan Peraturan tentang Bahan Kimia Berbahaya dan GHS di Indonesia.
Nitric Acid 68% (Belgia)

Nitric Acid 68% (Belgia)

Asam nitrat atau nitric acid atau aqua fortis, dengan rumus kimia HNO3 adalah asam kuat yang sangat korosif. Berdasarkan sifatnya, asam nitrat dikelompokkan sebagai salah satu bahan kimia berbahaya atau B3. Salah satu kegunaan utama nitric aicd adalah untuk passivation baja atau stainless steel setelah proses fabrikasi selesai, sebelum digunakan untuk menyimpan bahan kimia tertentu.

Kemasan standarnya adalah 25 kg/pail

Sodium Hydrosulfite

Sodium Hydrosulfite

Natrium dithionite / Sodium Dithionite (juga dikenal sebagai sodium hydrosulfite) adalah bubuk kristal putih dengan bau belerang yang lemah. Chemical ini berperan sebagai reduktor. Aplikasinya dalam beberapa industry, yaitu proses pencelupan (pewarnaan). Di dunia pengolahan air, sodium dithionite berfungsi sebagai cleaning RO.

Calsium Carbonate Kalsium Karbonat

Metode-Metode Ekstraksi Asam Nukleat dan Kit Ekstraksi RNA-DNA Komersial

Ekstraksi Asam Nukleat

Ekstraksi asam nukleat (DNA dan RNA) dari berbagai bahan biologis untuk digunakan dalam analisis molekuler berikutnya merupakan langkah paling penting dalam biologi molekuler. Metode isolasi asam nukleat dapat dikategorikan menjadi 3 metode: ekstraksi organik (fenol/kloroform), metode ekstraksi anorganik (penggaraman) dan metode ekstraksi fase padat (matriks padat). 

Dalam mencapai proses isolasi asam nukleat yang benar, terdapat 4 langkah yang umumnya diperlukan untuk purifikasi asam nukleat tersebut:

  1. Lisis sel melalui proses disrupsi membran dan/atau sel (atau kista)
  2. Dehidrasi dan presipitasi protein seluler (denaturasi protein)
  3. Pemisahan protein dan komponen seluler lainnya dari asam nukleat
  4. Presipitasi dan pelarutan asam nukleat

Tahapan lisis sel rutin dapat dibagi menjadi tiga jenis bergantung pada jenis jaringan yang berbeda:

  • Penggilingan jaringan hewan atau tumbuhan dalam nitrogen cair dengan mortar dan alu
  • Penggilingan glass-bead untuk ookista, metaserkaria dan telur nematoda 
  • Pemipetan berulang untuk sel hewan dan zoit parasit (sporozoit, merozoit, takizoit dan bradizoit, tripanosoma, tripomastigot, promastigot, amastigot dan epimastigot).

Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi pengembangan teknik molekuler telah menciptakan kebutuhan untuk memunculkan metode baru ekstraksi DNA dan RNA yang lebih sederhana dan efisien untuk amplifikasi PCR dan uji lainnya. Menghindari adanya karbohidrat, tanin, polifenol dan protein selain pelarut organik berbahaya (fenol dan kloroform) merupakan kunci utama keberhasilan ekstraksi asam nukleat. Saat ini, tidak ada metode umum ekstraksi DNA atau RNA yang sesuai untuk digunakan dalam ekstraksi organisme prokariotik dan eukariotik. Selain itu masalah lainnya yaitu urgensi dalam memperoleh DNA bebas-RNA dengan menghadirkan RNase namun tidak mengandung DNase, untuk mencegah degradasi DNA.

Teknik-Teknik Ekstraksi Asam Nukleat

Ekstraksi Sentrifugasi Gradien Densitas Cesium Klorida/Etidium Bromida

Metode awal ini merupakan metode ekstraksi awal yang ditemukan pada tahun 1950. Prinsip dasar metode ini yaitu pemanfaatan perbedaan densitas antara ion cesium dan air dengan interkalasi EtBr yang menghasilkan pemisahan berbagai DNA dan hasil DNA yang bayank. Keterbatasan metode ini yaitu memerlukan ultrasentrifugasi dengan biaya mahal yang membutuhkan kerja keras dan sulit diaplikasikan, di samping membutuhkan banyak waktu dan EtBr karsinogenik. 

Ekstraksi Fenol-Kloroform

Ekstraksi fenol-kloroform adalah metode lain yang telah banyak digunakan. Prosesnya terdiri dari pencampuran larutan fenol-kloroform dengan sampel dilanjutkan dengan sentrifugasi. Proses ini memungkinkan isolasi asam nukleat yang larut dalam campuran kloroform dan fenol. Fenol tidak sepenuhnya menghambat aktivitas RNase. Setelah sentrifugasi, fase air (bagian atas) yang mengandung DNA dapat dipisahkan dari fase organi (bagian bawah) yang mengandung protein terdenaturasi dan DNA yang dapat dipresipitasi dengan menambahkan etanol atau isopropanol dengan konsentrasi garam yang tinggi. Setelah pencucian dengan etanol 70% untuk menghilangkan sisa etanol atau isopropanol, DNA target akhir dikumpulkan dengan melarutkan dalam buffer TE atau aquabidest. Metode ini juga digunakan untuk ekstraksi RNA dengan menggunakan guanidinium isothiocyanate secara bersamaan. Keterbatasan metode ini adalah fenol yang bersifat toksik, kaustik, dan mudah terbakar terlebih lagi digunakan dalam laboratorium diagnostik.

Ekstraksi Fase Padat

Metode ini menggunakan partikel silika yang tidak larut dibandingkan fenol cair. Partikel inti silika memiliki peran serupa seperti fenol namun dengan keunggulan utama yaitu lebih aman, dan cross-contamination dapat dikurangi. Presipitasi DNA dapat meminimalisir DNA yang hilang akibat presipitasi dengan fenol/kloroform. Kit komersial juga beberapa menggunakan partikel silika tersebut, meskipun juga telah digantikan oleh bahan lain seperti matriks silika, partikel kaca, tanah diatom, dan anion-exchange carrier.

Ekstraksi fase padat menggunakan kolom spin yang dioperasikan dengan sentrifugasi, memungkinkan DNA dipurifikasi dengan cepat, efisien, dan kuantitatif. Sentrifugasi dengan fase padat tidak mempunyai batasan ekstraksi cair sekaligus memperkecil probabilitas pemisahan yang tidak sempurna. Ekstraksi fase padat menggunakan silika sekarang adalah salah satu metode yang paling umum untuk ekstraksi asam nukleat. Silika yang bermuatan positif berikatan kuat dengan DNA yang bermuatan negatif.

Penggunaan tanah diatom didesain dengan menjadikan tanah tersebut sebagai matriks untuk ekstraksi fase padat. Prinsip metode adalah dengan imobilisasi DNA karena adanya agen chaotropic. Teknik dengan tanah diatom dapat memurnikan rRNA dan DNA.

Ekstraksi dengan Magnetic Bead

Modifikasi ekstraksi fase padat yang paling terbaru yaitu penggunaan magnetic bead. Bead yang bermuatan negatif di permukaannya akan mengikat protein dan debris seluler secara selektif. Setelah itu, DNA dapat diisolasi dengan mudah dari spesimen. Keuntungan penggunaan teknik ini yaitu mengurangi sentrifugasi, filtrasi vakum, dan pemisahan kolom berulang untuk proses pencucian dan elusi serta pelarut organik. Metode magnetic bead sangat sederhana dan nyaman sehingga banyak kit komersial yang menggunakan metode ini Selain metode ini, metode enzimatik adalah contoh dari metode ekstraksi yang paling baru yang membantu peneliti dengan memberikan kemudahan dengan volume spesimen kecil sekaligus mampu  meningkatkan recovery DNA.

Teknologi Klinis dan Kit Ekstraksi Komersial dari MAGEN

Ekstraksi asam nukleat adalah langkah pertama dan paling penting untuk metode amplifikasi yang digunakan untuk mendeteksi gen organisme atau patogen. Metode ini adalah langkah penting dalam diagnostik molekuler yang memastikan hasil relevan secara klinis. Ekstraksi asam nukleat terdiri dari tiga proses utama: isolasi, purifikasi, dan konsentrasi. Kit ekstraksi komersial biasanya digunakan untuk mempermudah kegiatan di laboratorium klinis. 

Syarat-syarat penting yang diperlukan dalam kit ekstraksi asam nukleat adalah sebagai berikut: 

  1. ekstraksi harus sederhana dan cepat dengan sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi; 
  2. lebih diminati karena tidak ada peralatan khusus atau pengetahuan/keterampilan khusus;
  3. hasil ekstrak asam nukleat harus murni dan mudah dimodifikasi untuk berbagai teknik amplifikasi; 
  4. reagen dan komponen kit tidak berbahaya; 
  5. proses preparasi harus tidak sesuai terhadap kontaminasi dengan spesimen lain. 

Ketika berurusan dengan spesimen klinis, harus selalu mempertimbangkan eliminasi inhibitor DNA polimerase dan patogenisitas dari patogen berbahaya, serta recovery target dan integritas asam nukleat yang baik. 

Dalam ekstraksi DNA atau RNA, asam nukleat tersebut biasanya diekstraksi dari spesimen darah, sputum (dahak), tinja, urin, jaringan, atau cairan serebrospinal. Selain perbedaan spesimen, perbedaan jenis organisme juga menentukan bagaimana seleksi proses ekstraksi asam nukleat tersebut. Misalnya, bakteri gram positif memiliki dinding sel yang tebal dibanding bakteri gram negatif sehingga metode yang digunakan akan sedikit berbeda. Penting untuk diingat bahwa apabila tujuan ekstraksi adalah asam nukleat patogen dari spesimen manusia, maka ekstraksi asam nukleat patogen juga akan mengandung DNA/RNA manusia sehingga recovery target berkurang karena adanya DNA manusia.

Kami disini menghadirkan berbagai jenis kit yang dapat digunakan berdasarkan kebutuhan sesuai dengan target asam nukleat (DNA atau RNA) yang dituju. MAGEN (Angen Biotech Co., Ltd) merupakan manufacture produk teknik genetika molekuler yang secara kualitas bersaing dengan brand ternama, seperti Qiagen dan Invitrogen.

Jual Bahan Kimia

7 Grade Bahan Kimia Umum Yang Digunakan di Laboratorium

Bahan kimia memainkan peran penting dalam proses pembuatan dan pengujian produk farmasi, peralatan medis, biologi, produk berbasis jaringan dan sel, dan banyak solusi terkait perawatan kesehatan lainnya. Laboratorium dan peneliti yang menggunakan bahan kimia dan reagen percaya bahwa pabrikan mereka telah mengidentifikasi dengan tepat grade setiap bahan kimia dan memastikan bahwa bahan kimia tersebut telah memenuhi semua standar peraturan dan sertifikasi untuk tujuan penggunaannya.

Ketika membuat larutan, pabrikan harus terlebih dahulu menentukan tingkat kemurnian kimia yang diperlukan berdasarkan penggunaan yang dimaksudkan. Daftar berikut ini menjelaskan tujuh grade bahan kimia umum, dari tingkat tertinggi hingga terendah/ kemurnian:

  1. Grade ACS  memenuhi atau melebihi standar kemurnian yang ditetapkan oleh American Chemical Society (ACS). Grade ini dapat digunakan untuk penelitian pada makanan, obat, atau penggunaan obat dan dapat digunakan untuk aplikasi ACS atau untuk prosedur umum yang memerlukan spesifikasi kualitas yang ketat dan kemurnian ≥95%.
  2. Grade reagen umumnya sama dengan grade ACS (≥95%) dan dapat digunakan pada makanan, obat, atau penggunaan obat dan cocok untuk digunakan di banyak laboratorium dan aplikasi analitis.
  3. Grade USP memenuhi atau melebihi persyaratan dari United States Pharmacopeia (USP). Grade ini dapat digunakan untuk makanan, obat-obatan, atau penggunaan medis. Ini juga umum digunakan untuk banyak aplikasi di laboratorium.
  4. Grade NF memenuhi atau melebihi persyaratan dari National Formulary (NF). USP dan NF (USP – NF) bersama-sama menerbitkan buku standar farmakopia publik untuk zat-zat obat kimia dan biologi, bentuk sediaan, preparasi kompon, eksipien, peralatan medis, dan suplemen makanan. Daftar NF ini harus ditinjau untuk menentukan mana yang dianggap sebagai grade yang setara.
  5. Grade Laboratorium adalah grade yang paling populer untuk digunakan dalam aplikasi pendidikan (praktikum), tetapi tingkat ketidakmurniannya tidak diketahui. Meskipun sangat bagus untuk mengajar dan pelatihan, itu tidak cukup murni untuk ditawarkan untuk digunakan pada makanan, obat, atau penggunaan obat apa pun.
  6. Purified Grade, juga disebut grade murni atau praktis, tidak memenuhi standar resmi; tidak cukup murni untuk digunakan pada makanan, obat, atau penggunaan obat apa pun.
  7. Grade Teknis digunakan untuk tujuan komersial dan industri; namun, seperti banyak lainnya, itu tidak cukup murni untuk digunakan pada makanan, obat, atau penggunaan obat apa pun.

Grade ACS, Reagen, dan USP-NF biasanya setara dan dapat dipertukarkan tetapi, meskipun demikian, kesesuaian harus selalu dikonfirmasi sebelum digunakan. Ini dapat dilakukan dengan meninjau persyaratan peraturan yang berlaku.

Grade laboratorium, murni, dan teknis memiliki kegunaannya sendiri. Misalnya, bahan kimia grade laboratorium, karena biaya rendah dan kemurnian kimia yang baik, digunakan secara luas dalam aplikasi pendidikan, seperti praktikm di laboratorium pada tingkat sekolah menengah dan perguruan tinggi; Namun, bahan kimia kelas laboratorium tidak akan sesuai untuk digunakan di laboratorium Quality Control pada produsen farmasi atau alat medis. ACS-, USP-, atau bahan kimia yang terstandar harus digunakan dalam laboratorium ini, karena grade tersebut memiliki lebih sedikit kotoran yang pada akhirnya dapat berdampak pada pasien yang memakai obat-obatan yang dibuat dengan bahan kimia tersebut.

Dengan tujuh jenis kelas kemurnian kimia yang berbeda dan tidak sama, sangat penting bagi kita untuk memahami bagaimana mereka dapat mempengaruhi produk. Menggunakan tingkat kemurnian yang lebih rendah dari standar produk yang seharusnya akan menyebabkan kesalahan yang sangat mahal. Demikian pula, menggunakan kelas dengan kemurnian yang lebih tinggi bila tidak diperlukan dapat mengakibatkan biaya yang tidak perlu.

distributor bahan kimia di jabotabek

bisulphite

pengolahan air untuk membuang kelebihan klorin dalam air minum

distributor bahan kimia di jabotabek

Poly Aluminium Chloride ( PAC )

Koagulan (bahan penjernih air) lain seperti alum, besi klorida, dan fero sulfat akan menjadi keruh apabila digunakan secara berlebihan. Sedangkan, hal ini tidak terjadi pada PAC. Anda dapat berhemat bahan kimia seperti bila menggunakan bahan penjernih ini